Bharata Yudha.Com– Medan- Kasus perampokan disertai dengan penganiayaan berat yang menimpa seorang wanita bernama Indah Khairani (26) yang merupakan warga Jalan Sekata,Gang Flamboyan, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat yang terjadi pada Selasa (23/12) sekira pukul 2.30 WIB di Jalan Yos Sudarso, depan sekolah Darma Wangsa akhirnya terkuak.
Petugas gabungan dari Jatanras Ditreskrimum Polda Sumatera Utara dan Jatanras Satreskrim Polrestabes Medan, akhirnya berhasil meringkus tersangka bersama barang bukti mobil Honda Brio warna merah, BK 1273 ZA milik korban yang tak lain merupakan teman korban bernama M Faris di kawasan Belawan, 8 jam usai kejadian. Bahkan Polisi pun terpaksa menghadiahi pelaku dengan 2 pelor pada kedua kakinya lantaran melawan petugas.
“Dalam waktu 8 jam, Jatanras Satreskrim Polrestabes Medan bersama Jatanras Ditreskrimum Polda Sumatera Utara berhasil meringkus tersangka dikawasan Belawan, namun saat itu ia ( pelaku ) berusaha melarikan diri dan melawan petugas hingga akhirnya terpaksa dilumpuhkan dengan 2 tembakan pada kedua kakinya,”ucap Firdaus saat menggelar konferensi pers di lapangan apel Polrestabes Medan. Rabu (22/12/2021)
Katanya lagi, selain pelaku, ada seorang lagi yang kini masih diperiksa yang diamankan pada saat penangkapan.
“Tersangka kita ancam dengan pasal 365 ayat 2 dengan ancaman 12 tahun penjara,”tegas Kasat Reskrim Polrestabes Medan.
Sementara pelaku saat ditanyakan apa motifnya menikam korban, M Faris mengatakan lantaran kesal.
“Kesal aku karena dia ( korban ) sering minta uang sama aku, udah dua kali, dimintanya sebesar satu juta dan satu juta setengah,”ucap M Faris.
Sebelumnya diberitakan bahwa seorang wanita bernama Indah Khairani pada awak media melalui sambungan telepon menjelaskan bahwa awal kejadian antara ia dan pelaku bernama M Faris sepakat untuk bertemu di depan Pajak USU, Jalan Jamin Ginting sekira pukul 10.30 WIB
Selanjutnya mereka pun bertemu di tempat yang disepakati, kemudian dengan menggunakan mobil Brio warna merah, BK 1273 ZA, keduanya pun berangkat menuju Jalan Bambu Medan, untuk makan kerang rebus.
Saat itu, korban duduk di jok depan sebelah supir, sedangkan mobil miliknya di kemudian oleh pelaku.
Setelah di Jalan Bambu, korbanpun makan dan selanjutnya mereka pun berjalan-jalan mengitari kota Medan.
Dalam perjalanan, korban sempat merasa curiga, lantaran pelaku yang telah lama ia kenal dan telah lama tak berjumpa menanyakan berapa berat cincin emas yang ia pakai dan mobil BRIO miliknya dilengkapi GPS atau tidak .
Hingga saatnya, mobil melintas di jalan Yos Soedarso, depan sekolah Darma Wangsa, pelaku menghentikan laju kendaraan dengan alasan mengambil sesuatu di tas miliknya yang ia letakan di bagasi.
“Setelah jumpa jalan-jalan keliling kota Medan lah kami, sekitar jam
12.00 WIB, kurang kami makan kerang rebus di Jalan Bambu udah selesai makan, jalan lagi kami ke arah Marelan jalan, saat itu pun aku sempat ketiduran. Aku sempat ngajak balik,cuma katanya bentar lagi lantaran masih suntuk. Pas kami lewat di Jalan Yos Soedarso, depan sekolah Darma Wangsa, si pelaku ini menghentikan mobilnya, alasan mau ngambil sesuatu di bagasi,”ucap korban.
Sambung korban lagi, saat itu pelaku langsung menikam perut korban, paha dan lehernya sebanyak 10 tikaman.
“Saat di mobil, aku ditikaminya, aku sempat berusaha keluar dari mobil, setelah keluar, aku langsung berlari ke depan sambil minta tolong. Saat itu si pelaku sempat minta maaf dan meminta aku untuk kembali masuk ke mobil, namun aku tak mau dan terus berteriak. Saat itu ada beberapa mobil yang berhenti melihat aku minta tolong, ku rasa ketakutan dia, langsung dibawanya lagi mobil ku, mau ditabraknya aku. Dibawanya mobil dan handphone punya ku,”ucap Indah Khairani sambil menjelaskan bahwa pelaku tinggal di daerah Johor dan kawasan Marelan. ( Bharata 1 )