Bharata Yudha.Com- Sekelompok orang tak dikenal yang sedang dalam kondisi mabuk, lempari rumah tetangganya dengan batu. Tak hanya melempar batu, mereka juga mengancam pemilik rumah di Jalan Bajak 5, Gang Sejahtera, Kecamatan Medan Amplas. Rabu (18/1/2022)
Anita Yuspita selaku pemilik rumah mengatakan kejadian tersebut terjadi bermula saat seorang pelaku bernama Doson Ginting dan rekannya Cori Ginting bersama Kepala Lingkungan (Kepling), datang menanyakan bagaimana tentang letak perbatasan tanah.
“Kemarin hari Selasa 16.00 WIB, itu datanglah Kepling menanyakan bagaimana tentang perbatasan tanah, jadi kata suami silahkan,” kata Anita kepada awak media, Rabu (19/1/2022).
Ia menjelaskan, perbatasan antara tanah miliknya dan pelaku memang sudah disepakati sejak dulu. Dan telah dipagari perbatasan tanah tersebut.
“Pembatas itu, dulu pembelian pertama dari tempat mereka yang batu itu, sampai sekarang masih ada dipasang pagar. Dulu dibuatlah pagar kawat, karena sudah lama rusaklah, lalu kami ganti dengan seng,” sebutnya.
Lalu, Anita mengatakan setelah mengukur luasnya tanah, tiba-tiba pelaku ini merasa keberatan dan menganggap bahwa tanah yang dipagar itu miliknya.
“Mereka ngukur nya bukan dari tanah perbatasan ini ke sana, tapi dari tanah dia sana ke sini, katanya kurang di depan, mereka langsung merusak pagar,” ucapnya
Kemudian, ia dan Kepling mengabaikan pengerusakan pagar tersebut dan memilih untuk memperbaiki nya kembali.
“Karena kita pun tidak mau ribut, karena sudah sore, kita benerin lagi,” ujarnya.
Lebih lanjut katanya lagi, sekira pukul 20.00 WIB datang puluhan orang dan berkumpul disamping rumahnya.
“Jam delapan malam itu, sudah ada orang minum minuman keras sambil teriak-teriak,” katanya.
Lalu, sekitar pukul 23.00 WIB, puluhan orang ini melakukan pelemparan dari arah belakang rumah menggunakan batu ke arah rumah korban. Hingga membuat atap rumahnya pun bocor.
“Dilempar sampai ke dalam rumah, sampai bocor seng rumah, pakai batu besar, begitu besar bunyinya, kami pun juga takut merasa terancam,” kata Anita.
Anita menjelaskan, saat itu juga ia bersama suaminya mencoba keluar rumah dan berlari ke rumah Kepling setempat.
“Kepling nya langsung datang ke tempat mereka berkumpul, memang ia lagi minum minuman keras mereka kata Kepling nya,” ujarnya.
Setelah itu, ia pun kembali pulang. Namun, saat perjalanan pulang para pelaku ini melihat ia dan suaminya sedang berjalan. Lalu, pelaku langsung mengejar dirinya.
“Suami saya memarahi mereka, tapi mereka makin marah, lalu menyerang dengan batu di serang. Suami saya lari ke dalam rumah. Mereka juga sempat mengancam, sambil megang sesuatu di tangannya, katanya mau di bunuh nya suami saya,” tuturnya.
Merasa situasi sudah tidak terkendali, ia dan suami langsung melarikan diri ke Polsek Patumbak untuk melaporkan kejadian itu.
“Lalu saya sembunyi-sembunyi keluar untuk melaporkan ke Polsek Patumbak, jadi saya minta secepatnya untuk diamankan dulu. Polisi pun datang patroli untuk mengamankan,” ujarnya.
Setelah situasi kondusif, polisi pun kembali. Lalu, sekitar pukul 04.00 WIB para pelaku melakukan pelemparan kembali, tapi tidak melakukan penyerangan.
“Saya dan keluarga masih trauma atas kejadian itu. Sudah buat laporan juga tadi ke Polsek Patumbak. Semoga bisa cepat tertangkap para pelakunya,” ucap Anita.
Sementara itu, Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
Ia mengatakan bahwa, korban telah membuat laporan pengaduan atas peristiwa itu.
Saat ini, pihaknya sedang melakukan penyelidikan.
“Pelaku belum diamankanlah, itu kan masih buat LP dia, berarti kita proses dulu, kita periksa dulu saksinya kita sita barang buktinya, kalau sudah terpenuhi dua alat bukti baru kita buatkan surat penangkapan ataupun pemanggilan,” pungkasnya. (Bharata 1 )