Bharata Yudha.Com– Seorang pelajar pria, yang masih duduk di kelas XI, warga Jalan Pabrik Tenun, Gang Cengal, Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah akhirnya menghembuskan nafas terakhir setelah koma selama 8 hari saat dirawat di RS Bunda Thamrin, akibat dibacok oleh sekelompok orang di Jalan Kapten Soemarsono. Sabtu (29/1/2022) .
Kejadian bermula saat korban bernama Indrajit, yang merupakan pelajar SMA Negeri 4 melintas bersama rekannya di Jalan Soemarsono, saat melintas di lokasi kejadian, korban melihat ada keramaian, namun, menurut Sabariah (54) nenek korban, ia tak mengetahui apakah keramaian itu disebabkan adanya Genk motor, begal atau tawuran, saat korban berusaha menepi ke pinggir jalan, ada orang yang menariknya hingga terjatuh, namun saat itu beberapa orang rekan korban berhasil melarikan diri, namun cucunya terjatuh dan tak berhasil melarikan diri hingga terjadi pembacokan terhadap korban yang mengalami luka di bagian kepala.
“Cucu aku pecah tempurung kepalanya akibat dibacok, pecahan tengkorak kepala sempat masuk ke dalam otak hingga harus dioperasi. Setelah mendapatkan perawatan medis, cucu ku tak sadarkan diri, koma selama 8 hari, hingga hari ini, Senin 7 Februari 2022, Indrajit Meninggal Dunia,”ucap Sabariah saat ditemui di rumah duka.
Katanya lagi, hingga kini pihak keluarga masih memiliki hutang akibat biaya perawatan korban di RS Bunda Thamrin sebesar Rp 180.000.000.
“Seharusnya biaya kena Rp. 201.000,000 namun kami ada nerima bantuan dari para dermawan, hingga bisa membayar pada rumah sakit sebesar Rp.20.000.000. jadi hutang kami pada pada rumah sakit sebesar Rp.180.000.000. kami ada BPJS namun menurut rumah sakit, itu tidak tercover oleh BPJS. Saya minta Polisi segera menangkap para pelaku yang menewaskan cucuku,”pinta Sabariah.
Kapolsek Helvetia, Kompol Heri Sihombing saat dikonfirmasi (7/2) mengatakan bahwa korban bukan korban begal tapi korban tawuran.
“Akibat tawuran itu, bukan begal, hingga kini kami masih berupaya keras mengungkap kasus ini. Mohon doa dan dukungannya, anggota kami masih bekerja di lapangan, dan sudah ada beberapa orang saksi yang kami minta keteranganya”,Pungkas Kompol Heri Sihombing. ( Bharata 1 )