Bharata Yudha.Com- seorang wanita yang berprofesi sebagai oknum kepala lingkungan ( Kepling ) di kelurahan Petisah Hulu terpaksa berjalan narkoba jenis sabu-sabu demi menghidupi keluarganya.
Hal ini ia lakukan lantaran merasa gajinya sebagai kepala lingkungan dirasa tak cukup untuk membiayai hidupnya dan keluarga, akibatnya AIS pun harus berurusan dengan hukum karena ditangkap Satresnarkoba Polrestabes Medan, Senin ( 11 April 2022) sekira pukul 21.00 WIB.
Menurut informasi pada bulan Februari 2022, Satresnarkoba Polrestabes Medan mendapatkan informasi ada seorang oknum Kepala Lingkungan ) Kepling yang menjadi pengedar narkoba jenis sabu-sabu.
Berdasarkan informasi tersebut tim Satresnarkoba Polrestabes Medan melakukan penyelidikan selama 2 bulan lamanya, hingga akhirnya pada hari Senin, 11 April 2022, sekira pukul 21.00 WIB, di depan Universitas Darma Agung, Jalan Syailendra Satresnarkoba Polrestabes Medan melakukan penangkapan terhadap AIS dan saat itu didalam tas sandang milik tersangka AIS ditemukan sabu seberat 4,5 gram dan uang tunai Rp.500.000.
” Pada tersangka pelaku disangkakan pasal 114 ayat 1 subs pasal 112 ayat 1 UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika,” ucap Valentino.
Sementara itu, Wakil walikota Medan yang hadir pada saat konferensi pers dan pemusnahan barang bukti narkoba mengatakan bahwa saat sebelumnya ia sudah berbincang-bincang dengan Kapolrestabes Medan, langkah, langkah awal yang dilakukan Pemko Medan adalah menghambat peredaran narkoba ada beberapa titik bantaran sungai yang akan kita strerilkan dari peredaran narkoba, disana akan kita jadikan taman dan tempat rekreasi untuk anak-anak sambil kita akan berikan pendampingan dan ini kan sebuah proses yang menggunakan anggaran, pemerintah dan untuk itu harus ada kajian. Untuk itu kita bersama Forkopimda Kota Medan tetap akan mengambil langkah untuk menyelamatkan anak bangsa, dan memperlambat peredaran narkoba di kota Medan,” ucap Aulia Rahman.
Sementara tersangka AIS saat ditanyai dilokasi kenapa ia mau menjadi pengedar narkoba, menjawab santai pertanyaan wartawan.
” Cemanalah pusing aku, tak cukup gaji,” pungkas AIS. ( Bharata 1 )