• Sel. Okt 15th, 2024
SHARE

Bharata Yudha.Com– Semangat perang melawan narkoba “War On Drugs” terus digelorakan Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI). Bersama tujuh Jenderal, BNN RI mengajak seluruh masyarakat untuk turut menolak peredaran gelap narkoba melalui Pemusnahan Ladang ganja di Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Kamis (29/9).

Hal ini dikatakan Karo Humas dan Protokol BNN RI, Brigjen Pol Sulistyo Pudjo pada awakmedia melalui siaran persnya. (29/9)

” Dibawah Pimpinan Deputi Bidang Pemberantasan BNN RI, Irjen Pol Drs. Kenedy, S.H., M.M., para jendral yang terdiri dari Inspektur Utama BNN, Irjen Pol Drs. Wahyono, M.A., CFrA., CGCAE., Direktur Narkotika BNN, Brigjen Pol Roy Hardi Siahaan, S.I.K., S.H., M.H., Direktur TPPU BNN, Brigjen Pol Drs. Aldrin Hutabarat, S.H., M.Si., Direktur Tindak Kejar BNN, Drs. I Wayan Sugiri,S.H., S.I.K., M.Si., Kepala Biro Humas dan Protokol BNN, Brigjen Pol Sulistyo Pudjo Hartono, S.I.K., M.Si., serta Kepala BNN Provinsi Aceh, Brigjen Pol Drs. Heru Pranoto, M.Si., pantau langsung proses pemusnahan ladang ganja. Ditemukannya kembali ladang ganja di kawasan Aceh oleh Direktorat Narkotika Deputi Bidang Pemberantasan BNN, menjadi bukti nyata konsistensi BNN dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia. Temuan ini pun menjadi bukti kolaborasi yang kongkret antara BNN dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Informasi Geospasial (BIG) yang selama ini telah terjalin,” ucap Brigjen Pol Sulistyo Pudjo.

Lanjut Pudjo lagi, luas ladang ganja yang berhasil ditemukan terbagi menjadi dua titik. Satu titik ladang ganja, berada pada ketinggian 238 MDPL dengan luas lahan 2,5 hektar. Jumlah tanaman ganja pada lokasi pertama mencapai 12.000 batang tanaman dengan ketinggian tanaman 2 hingga 3 m. Pada lokasi pertama juga ditemukan 1.000 batang bibit tanaman ganja siap semai.

Sementara pada titik kedua, luas ladang ganja mencapai 4,5 hektar. Berada pada ketinggian 291 MDPL, jumlah tanaman yang berhasil dimusnahkan pada lokasi kedua mencapai 24.000 batang tanaman. Tinggi tanaman berkisar antara 1,5 hingga 2,5 m.

” Dengan begitu, total luas dua titik ladang ganja yang telah dimusnahkan mencapai 7 hektar dengan jumlah tanaman  36.000 batang dan berat tanaman basah mencapai 17,5 Ton.
Sebanyak 140 pasukan diterjunkan. Terdiri dari Polda, Brimob, Kodim, Polres, serta BNN Provinsi Aceh. Sebelum melakukan pemusnahan, Tim Laboratorium BNN melakukan tes cepat uji narkotika, dengan hasil uji sampel positif Tetrahydrocannabinol (THC),” kata Karo Humas dan Protokol BNN.

Lebih lanjut kata Jenderal Bintang satu ini, Penemuan ladang ganja ini merupakan pengembangan dari pengungkapan kasus  200 kg ganja di kawasan Pidie, pertengahan september lalu, dengan tersangka 1 orang berinisial N.

“Keterlibatan beberapa institusi pemerintah dalam pemusnahan ladang ganja ini, merupakan implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020 tentang rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba di Indonesia. Sementara upaya yang tengah dilakukan BNN ini sesuai dengan Pasal 111 Ayat (2) Undang – undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman terhadap pelaku berupa hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup,” pungkasnya.

BNN berharap, dengan adanya pemusnahan ladang ganja ini, masyarakat semakin peduli terhadap aturan perundang-undangan di Indonesia yang melarang dengan tegas kepemilikan, penanaman serta peredaran gelap tanaman ganja yang masuk kedalam jenis narkotika golongan 1. ( Bharata 1 )

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *