Bharata Yudha.Com– Korban begal sadis di Jalan Ngumban Surbakti, Medan, Rian Saputra menceritakan detik-detik ia ditikam begal motor yang membawa kabur sepeda motornya.
Rian menceritakan, usai makan malam pulang ke bengkel mengendarai sepeda motor Honda Scoopy miliknya dan hendak masuk ke dalam bengkel.
Namun saat itu ia mendapat telepon dari temannya sehingga tak jadi masuk.
Disaat ia berkomunikasi dengan temannya inilah tiba-tiba ia disergap pelaku yang memegang pisau.
Pelaku langsung duduk diatas sepeda motornya sambil menodongkan pisaunya ke arah Rian.
Sontak Rian langsung melawan dan pelaku pun langsung menghujamkan pisau ke perut sebelah kanannya hingga merobek empedu nya.
Dalam ancaman pertama ia sempat melawan hingga tangganya terkena pisau karena berusaha menangkis.
“Langsung diancam dia ‘jangan bergerak kau’. Awak langsung melawan terus la bang. Melawan kena tangan kanan sama perutnya,”kata Rian, saat ditemui, Senin (12/12/2022).
Rian menyebut, meski ada perlawanan, kenekatan pelaku ternyata tak surut.
Pelaku justru kembali mengancamnya dengan pisau. Kali ini pelaku menusukkan pisau ke dada sebelah kanannya.
Disini ia pun sempat menangkis dengan tangan kirinya hingga robek.
Tak kuasa menahan sakit dihujami pisau akhirnya Rian pun lari menyelamatkan diri. Sementara sepeda motornya dibawa kabur pelaku.
Dia pontang-panting mencari pertolongan sampai akhirnya temannya yang berada di seberang menolongnya dan membawa ke rumah sakit.
“Sama pelaku gak kenal. Kereta Scoopy, masih belum lunas 2 tahun.”
Rian Saputra merupakan warga Desa Marindal I, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang.
Sampai hari ini, sejak Kamis malam dia dirawat di RS Sembiring, Delitua setelah sebelumnya sempat dibawa ke RS USU.
Dia baru sadar setelah kritis selama empat hari.
Pascakejadian, Jumat siang dia menjalani operasi besar karena empedu nya bocor ditikam begal sadis.
Kini, pemuda malang ini cuma terbaring di ranjang rumah sakit.
Perut dan dada sebelah kanannya dibalut kain kasa karena luka tusukan.
Tangan dan kirinya juga dibalut kain kasa karena ia berusaha melawan.
Ibu korban, Asmara Wati mendesak Polisi segera menangkap pelaku.
Ia meminta pelaku dihukum seberat-beratnya atas perbuatan yang dilakukan terhadap anaknya.
“Harapannya pelaku kena (ditangkap) seberat-beratnya,”kata Asmara Wati. ( Bharata 1 )