Bharata Yudha.Com– Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara terus berupaya War On Drugs ( perang terhadap narkoba ) di berbagai bidang sesuai dengan apa yang digaungkan selama ini yaitu War On Drugs, Speed Up Never Never Let Up.
Dalam hal ini BNNP Sumut terus melakukan percepatan atau akselerasi dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkotika.
Ada 4 strategi yang diterapkan antara lain, soft Power Approach, hard Power Approach, smart power Approach dan cooperation .
Menurut Kepala BNNP Sumut, Brigjen Pol Toga H Panjaitan dalam paparan akhir tahun di kantornya ( 30/12/2022) mengatakan bahwa strategi ini meliputi bidang pencegahan, pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi. Diharapkan melalui strategi itu, BNNP Sumut telah mendapatkan beberapa pencapaian yang manfaat dapat dirasakan masyarakat.
” Soft power Approach adalah bidang pencegahan yang mana BNNP Sumut fokus pada Soft Skill pada yayasan Muhammadiyah di Tanjung Sari dan menetapkan sekolah tersebut sebagai sekolah bersinar. Selain itu BNNP Sumut juga telah membentuk komunitas remaja dan teman sebaya anti narkoba di 15 Kabupaten/ kota sebanyak 150 orang,” ucap Toga.
Katanya lagi, BNNP Sumut juga telah melakukan penyebaran informasi tentang bahaya narkoba pada berbagai media massa maupun online serta konvensional sebanyak 890 kali.
” Dalam upaya pengungkapan kasus narkoba, BNNP Sumut telah mengungkap 73 kasus, 115 tersangka dan menyita barang bukti narkoba berupa sabu seberat 98.356.30 gram dan 27.438,79 gram ganja serta 68.267,25 butir pil ekstasi. Pemusnahan ladang ganja seluas 12 hektare dan melakukan razia pada sejumlah hiburan malam dan kost-kostan,” sebut Brigjen Pol Toga H Panjaitan.
Lebih lanjut kata Toga, BNNP Sumut juga telah melakukan kegiatan asesmen sebanyak 928 acara dengan dan merehabilitasi 110 orang.
” Berkat kerja keras seluruh jajaran BNNP Sumut telah memberikan apresiasi dan penghargaan pada berbagai pihak. Untuk itu mari satukan tekad kuatkan langkah bersama kita perangi narkotika karena ini adalah pekerjaan mulia, menyelamatkan anak bangsa,” pungkas Brigjen Pol Toga H Panjaitan. ( Bharata 1 )